Duta Kartini Tahun 2018

 

Raden Ajeng Kartini, lahir tanggal 21 April 1879 di Rembang Jepara. Beliau berasal dari kalangan bangsawan jawa. Beliau merupakan putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang patih yang diangkat menjadi Bupati Jepara. Ibunya bernama M.A. Ngasirah. Kartini merupakan anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri.

Karena beliau merupakan seorang perempuan bangsawan, maka sampai berusia 12 tahun Kartini diperbolehkan mengenyam pendidikan bahasa di ELS (Europe Lagere School), termasuk di dalamnya bahasa Belanda. Di usia itupun Kartini di pingit. Semangat kuat untuk belajar tetap bergelora pada anak gadis yang menginjak remaja itu, Kartini di rumah memanfaatkan waktunya untuk belajar sendiri. Tak kehilangan akal, ia memperdalam bahasa Belanda dengan cara menulis surat kepada teman-temannya yang berasal dari Belanda. Ia berkorespondensi dengan mereka. Salah satunya adalah Rosa Abendanon. Teman Kartini inilah yang selalu menyemangati dan memberi dukungan pada Kartini.

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964, Presiden Soekarno menetapkan tanggal 2 Mei 1964 sebagai Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian kita kenal sebagai Hari Kartini. Peringatan hari kartini setiap tahunnya memang harus diperingat karena Kartini telah memperjuangkan hak-hak wanita pada zaman dahulu. Sehingga pada saat ini perempuan di Indonesia khususnya, dapat merasakan kesamaan haknya dengan para kaum laki-laki.

Peringatan hari kartini di SMA Islam Nusantara diperingati dengan sangat meriah. Seluruh siswa dengan kompak memakai baju adat daerah-daerah di Indonesia. Peringatan hari kartini tahun ini tidak hanya ceremonial saja, tetapi para pengurus osis juga telah mempersiapkan lomba peragaan busana bertajuk Pakaian Nusantara. Serta lomba pidato bertemakan Hari Kartini.

Perlombaan diikuti oleh perwakilan setiap siswa kelas X sampai dengan kelas XII. Dewan juri dari perlombaan ini diamanatkan kepada 3 guru di SMAINUS, yaitu Ibu Kurnia Nurul Habibah, M.Pd; Ibu Finariyatus Sa’idah, S.E.; dan Bapak Rendhy Sukma Jaya, S.Pd. Berdasarkan hasil penilaian dari ketiga dewan juri tersebut maka dipilihlah Saudari Mar’atun Nafi’ah dari kelas XI-MIPA dan Saudara Muhammad Huda dari kelas X-MIPA sebagai Duta Kartini SMA Islam Nusantara Tahun 2018.