Refleksi Hari Santri 2017
Sabtu 21 Oktober 2017, SMA Islam Nusantara mengadakan rangkaian kegiatan yang bertemakan memperingati hari santri nasional 2017. Hari santri nasional sendiri telah berjalan selama dua tahun terakhir ini. Melalui peringatan hari santri nasional, sekolah berupaya agar para siswa (santri) dapat meneladani sikap-sikap patriotisme dari para pejuang muslim dan menangkal faham-faham radikalisme. Bekerja sama dengan Lembaga Pengkajian Islam dan Keaswajaan Universitas Islam Malang, SMAINUS mendatangkan langsung Ketua LPIK UNISMA, yaitu Bapak Drs. H. Ali Ashari, M.Pd untuk mengisi acara Refleksi Hari Santri Nasional Tahun 2017.
Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB tersebut, berjalan lancar dan mendapatkan respon yang antusias dari para siswa (santri) SMAINUS. Diawali dengan diskusi kecil untuk membuka wawasan para siswa (santri), dilontarkanlah sebuah pertanyaan sederhana dari narasumber yang dibawakan dengan santai ”apakah yang dimaksud dengan santri?”. Siswa (santri) dikonstruksi pemahamannya tentang pentingnya hidup bersama dengan semua orang, karena kita ini merupakan masyarakat yang memiliki latar belakang sama yaitu Bangsa Indonesia. Darimana pun asalnya, asalkan orang tersebut sebangsa dengan kita, maka kita wajib hidup rukun dan damai dengan mereka.
Selain itu, narasumber juga menceritakan latar belakang lahirnya hari santri. Melalui resolusi jihad yang dikeluarkan oleh K.H. Hasyim Asyari pada tanggal 22 Oktober 1945, para ulama dan santri mendeklarasikan untuk berperang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Untuk menambah kemeriahan suasana, narasumber mengajak para siswa (santri) untuk menyanyikan Yel-Yel Identitas Diri dan Nyanyian Penyemangat. Dengan penuh semangat, siswa (santri) mengikuti setiap arahan dari narasumber.
Acara diakhiri dengan sesi foto bersama antara para siswa (santri) dengan narasumber. Sungguh sebuah pengalaman yang menyenangkan, siswa (santri) mendapatkan kontruksi pemahaman tentang pentingnya hidup rukun, meneladani sikap-sikap patriotisme dari para pejuang muslim.